Rabu, 28 Mei 2014

"curahan hati wanita"

Wahai lelaki,
Aku memang suka dipuji, suka dikagumi, juga dispesialkan.
Tapi bukan karena alasan itu kau seenaknya mendekatiku.
Menyiksaku dengan kata-kata manismu
Membuatku berharap dengan janji palsumu.

Lalu, dengan mudahnya kau memberikan cinta, sayang dan perhatianmu pada banyak wanita lainnya. Yang menjadi korban manuver cintamu itu.

Tidakkah kau kau tahu,
Bahwa kami para wanita susah melupakan sosok seorang lelaki yang terlanjur dicintai?

Dengan segenap usaha,
Kutata ulang kembali hati yang telah terluka
Kubasuh wajahku dengan air wudhu
Kupanjangkan rukuk dan sujud di setiap sholat malamku.

Biarlah Allah yang kan membasuh luka hatiku
Hingga, saatnya tiba
Dia menganugerahkan lelaki yang lebih soleh, lebih baik, dan lebih bertanggung jawab dibandingkan dirimu.
Yang memberikan perhatian, sms mesra, sampai kekagumannya hanya buatku. Istri yang halal baginya.

Setia menunggu kekasih halal itu bagus,
Tapi setia menunggu lelaki yang hanya memberikan harapan tanpa kepastian itu melelahkan.

Kalau wanita pilih lelaki yang soleh, itu bukan karena ia sok suci.
Tapi ia butuh seorang imam yang mampu membimbing dirinya juga anak-anaknya.

Selasa, 25 Maret 2014

COBIT

COBIT

COBIT adalah panduan standar dalam manajemen teknologi informasi, dengan adanya COBIT dapat membantu dalam menguasai IT guna me-manage resiko yang ada dan mengevaluasi segala sesuatu yang berhubungan dengan IT. COBIT dapat juga diuraikan sebagai berikut :
  • Standard defacto untuk kerangka kerja tata kelola TI (IT Governance) dan yang terkait dengannya.
  • Berevolusi sejak pertama kali diluncurkan th 1996 hingga rilis terakhir yaitu COBIT 5 yang diluncurkan Juni 2012.
  • Paradigma selalu berubah-ubah setiap kali rilis
Setelah itu COBIT bekembang, dan berikut adalah perkembangan dari COBIT :
  • Framework Audit dan kontrol IT ( COBIT dan COBIT 2, fokus pada tujuan pengendalian).
  • Framework manajemen IT (COBIT 3, adanya penambahan untuk pedoman pengelolaan dari framewokr sebelumnya).
Lalu COBIT berkembang dalam beberapa versi lagi yaitu COBIT 4.1 dan COBIT 5. Berikut adalah uraian dari COBIT 4.1 dan COBIT 5 :

COBIT 4.1
  • Framework tata kelola IT (COBIT 4.0 dan COBIT 4.1. penambahan tata kelola dan proses pemenuhan didalamnya dan proses assurance dihilangkan
  • Model standard pengelolaan IT yang telah mendapatkan pengakuan secara luas, dikembangkan oleh Information Technology Governance Institute (ITGI) dari Information System Audit and Control Association (ISACA)
  • Versi 4.1 diuraikan goodpractices, domain-domain dan proses kerangka kerja (framwork) TI yang ada (IT Governance, 2007)
COBIT 5
  • Kerangka bisnis untuk tata kelola dan manajemen perusahaan IT (IT Governance Framework), dan juga kumpulan alat yang mendukung para manager untuk menjembatani jarak (gap) antara kebutuhan yang dikendalikan (control requirments), masalah teknis (technical issues) dan  risiko bisnis (business risk)
  • Evolusi dari framework sebelumnya yakni, COBIT 4.1 yang ditambah ddengan Val IT 2.0 dan Risk IT

Didasarkan 5 prinsip utama untuk tata kelola dan manajemen perusahaan TI :
  1. Prinsip, kebijakan, dan kerangka kerja : kendaraan untuk menerjemahkan perilaku yang diinginkan menjadi panduan praktis manajemen.
  2. Proses : menggambarkan set terorganisir praktek dan kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu dan menghasilakan output dalam mendukung pencapaian keseluruhan TI-tujuan yang ada.
  3. Struktur organisasi : pengambilan keputusan kunci entitas dalam suatu perusahaan
  4. Budaya, etika, dan perilaku individu dan perusahaan : merupakan faktor keberhasilan dalam kegiatan tata kelola
PERBEDAAN COBIT 4.1 dengan COBIT 5
  1. Prinsip baru dalam tata kelola TI dan organisasi, Governance of Enterprise IT (GEIT)
  2. COBIT 5 memberi penekanan kepada enabler  dan menyebutkan secara spesifik ada 7 enabler dalam implementasinya sedangkan COBIT 4.1 tidak benar-benar menyebutkan dengan enabler, sedangkan cobit 5 menyebutkan secara spesifik 7 enabler
  3. COBIT 5 mendefiniskan model referensi proses yang baru dengan tambahan domain govermance.
  4. Model referensi proses COBIT 5 mengintegrasikan konten COBIT 4.1, risk IT dan Val IT. Sehingga prosesnya lebih holistik, lengkap dan mencakup aktifitas bisnis dan IT secara end to end

refers to budi.staf.upi.edu



CMMI

Pengertian CMMI

CMMI ( Capability Maturity Model Integration) adalah suatu pendekatan yang berfungsi untuk meningkatkan proses piranti lunak (software process) di dalma organisasi agar menjadi lebih efisien dan efektif. CMMI merupakan salah satu model kematangan(maturity model) yang digunakan untuk meningkatkan proses (process improvement) dalam organisasi. (Dennis M. Ahem, Aaron Clouse, dan Richard Turner)

Tujuan CMMI
Meningkatkan proses pengembangan dan perawatan produk-produk piranti (software) organisasi tersebut.
Contoh : Menerapkan salah satu model peningkatan proses maka proses pembuatan software akan memakan waktu yang lebih singkat namun kualitas tidak menurun.

CMMI Represenatation
  1. Model bertingkat ( Staged Model), Model bertingkat menyediakan suatu peta jalan (roadmap) yang telah terdefinisi sebelumnya untuk peningkatan organisasi berdasarkan pengelompokkan dan pengurutan yang teruji untuk proses dan hubungan dalam organisasi.
Langkah-langkah didalam model bertingkat:
  1. Pendeskripsian proses
  2. Konsentrasi terhadap masalah software
  3. Penggabungan masalah proyek maupun organisasi dengan rekayasa software yang efektif
  4. Pembangunan pengertian kuantitatif akan proses sebuah software
  5. Meningkatkan proses software berdasarkan kesinambungan antara masalah organisasi dengan software
  1. Model Berkesinambungan (Continuous Model)
Dari kedua model diatas, perbedaan pengunaan model tergantung dalam cara konsentrasi kepada perbaikan proses. Selain itu, didasarkan pada kemampuan dan kematangan dari organisasi.

Level 1 : Kesuksesan pada organisasi-organisasi yang tidak menyediakan lingkungan yang stabil untuk mendukung berjalannya proses yang bergantung pada kompetensi dan pengorbanan dari SDM di dalam organisasi.
Level 2 : Organisasi telah memastikan bahwa kebutuhan-kebutuhan yang dikelola dengan baik dan proses telah terencana, terukur, dan terkendali. Adanya komitmen yang dibangun antara stakeholder dengan organisasi. Produk dan layanan dapat memenuhi deskripsi proses, standar proses, dan prosedur proses mereka.
Level 3 : Proses-proses telah dikarakterisasi dan dimengerti dengan baik dan dijelaskan melalui standar , prosedur, tools, dan metode yang ada. Proses standar ini digunakan untuk membangun konsistensi didalam organisasi.
Level 4 : Organisasi dan proyek membangun tujuan kuantitatif untuk kualitas dan kinerja proses dan menggunakan mereka sebagai kriteria dalam pengelolaan proses. Tujuan kuantitatif didasarkan pada kebutuhan pelanggan, pengguna akhir, organisasi, dan pihak yang mengimplementasi proses.

Level 5 : Organisasi secara bersinambungan meningkatkan proses-prosesnya berdasarkan pengertian kuantitatif akan penyebab-penyebab umum dari variasi proses. Tingkat ini mengkonsentrasikan kepada peningkatan secara berkesinambungan akan kinerja proses melalui proses inkremental dan inovatif, juga secara teknologi.\



refers to : budi.staf.upi.edu

CMM

CMM
What is CMM
Developed by the Software Engineering Institute of the Carnegie Mellon University. Framework that describes the key elements of an effective software process. Describes an evolutionary improvement path for software organizations from an ad hoc, immature process to a mature, disciplined one. Provides guidance on how to gain control of processes for developing and maintaining software and how to evolve toward a culture of software engineering and management excellence.
Process Maturity Concepts
ü  Software Process, set of activities, methods, practices, and transformations that people use to develop and maintain software and the associated products (e.g., project plans, design documents, code, test cases, user manuals)
ü  Software Process Capability, describes the range of expected results that can be achieved by following a software process means of predicting the most likely outcomes to be expected from the next software project the organization undertakes
ü  Software Process Performance, actual results achieved by following a software process
ü  Software Process Maturity
    • extent to which a specific process is explicitly defined, managed, measured, controlled and effective
    • implies potential growth in capability
    • indicates richness of process and consistency with which it is applied in projects throughout the organization

Level 1 :
Initial : The software process is characterized as ad hoc, and occasionally even chaotic. Few processes are defined, and success depends on individual effort.
  • At this level, frequently have difficulty making commitments that the staff can meet with an orderly process
  • Products developed are often over budget and schedule
  • Wide variations in cost, schedule, functionality and quality targets
  • Capability is a characteristic of the individuals, not of the organization

Level 2 :
Repeatable : Basic process management processes are established to track cost, schedule, and functionality. The necessary process discipline is in place to repeat earlier successes on projects with similar applications.
       Realistic project commitments based on results observed on previous projects
       Software project standards are defined and faithfully followed
       Processes may differ between projects
       Process is disciplined
       earlier successes can be repeated
Level 3 :
Defined : The software process for both management and engineering activities is documented, standardized, and integrated into a standard software process for the organization. All projects use an approved, tailored version of the organization’s standard software process for developing an maintaining software.
Level 4 :
Managed : Detailed measures of the software process and product quality are collected. Both the software process and products are quantitatively understood and controlled.
  • Narrowing the variation in process performance to fall within acceptable quantitative bounds
  • When known limits are exceeded, corrective action can be taken
  • Quantifiable and predictable (predict trends in process and product quality)

Level 5 :
Optimizing :
  • Continuous process improvement is enabled by quantitative feedback from the process and from piloting innovative ideas and technologies.
  • Goal is to prevent the occurrence of defects
    • Causal analysis
  • Data on process effectiveness used for cost benefit analysis of new technologies and proposed process changes
Structure of Capability Maturity Model (CMM)

  • Maturity Levels : It is a layered framework providing a progression to the discipline needed to engage in continuous improvement
  • Key Process Areas: A Key Process Area (KPA) identifies a cluster of related activities that, when performed collectively, achieve a set of goals considered important.
  • Goals: The goals of a key process area summarize the states that must exist for that key process area to have been implemented in an effective and lasting way.
  • Common Features: Common features include practices that implement and institutionalize a key process area.
  • Key Practices: The key practices describe the elements of infrastructure and practice that contribute most effectively to the implementation and institutionalization of the key process areas.
refers to : budi.staf.upi.edu

Senin, 24 Maret 2014

Sistem Manajemen Informasi (2)

Sistem informasi   adalah   suatu   kombinasi terartur apapun dari people (orang), hardware (perangkat keras), software (piranti lunak), computer networks and data communications (jaringan komunikasi), dan database (basis data) yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi di dalam suatu bentuk organisasi. O’Brien (2005,p5)
Menurut O’Brien (2005) tiga peran utama dari sistem informasi bisnis antara lain :
- mendukung proses dan operasi bisnis,
- mendukung pengambilan keputusan dalam bisnis, dan
- serta mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif
Tujuan Sistem Informasi Manajemen
Tujuan SIM, yaitu:
  • Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
  • Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
  • Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan

Pengembangan Sistem Informasi
Mengembangkan solusi sistem informasi untuk mengatasi masalah bisnis dapat diimplementasikan dan dikelola sebagai beberapa proses bertahap atau beberapa siklus yaitu investigasi, analisis, pembentukan design, implementasi sistem informasi, dan menjaga keberlanjutan sistem informasi seperti ditunjukkan pada Gambar  di samping (O’Brien, 2005).

Siklus Pengembangan Sistem Informasi
Tahap Investigasi
Merupakan tahap pertama dalam proses pengembangan sistem informasi, Terdiri dari beberapa analisis kelayakan, yang mencakup :
•Analisis Kelayakan Operasional
•Analisis Kelayakan Ekonomi
•Analisis Kelayakan Operasional
•Analisis Kelayakan Teknik
•Analisis Kelayakan Faktor Manusia (Human Factors)

Tahap Analisis
Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

Tahap Desain
Tahap Implementasi
Tahap implementasi sistem melibatkan :
  • Hardware dan software akuisisi
  • pegembangan perangkat lunak
  • pengujian program dan prosedur
  • konversi sumber daya data
  • alternativ konversi
  • pendidikan / pelatihan pengguna akhir dan spesialis yang akan mengoperasikan sistem baru
Tahap Maintenance
Ada empat kategori dasar pemeliharaan sistem
  • Corrective: memperbaiki bug dan kesalahan logis
  • Adaptif: menambahkan fungsi baru
  • Perfektif: meningkatkan kinerja
  • Pencegahan: mengurangi kemungkinan kegagalan

refers to : budi.staf.upi.edu

Sistem Informasi Manajemen

1. Pengertian Manajemen

Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. (Ricky W. Griffin)

Manajemen adalah Suatu percobaan yang sungguh-sungguh untuk menghadapi setiap persoalan yang timbul dalam pimpinan perusahaan (dan organisasi lain)atau setiap system kerjasama manusia dengan sikap dan jiwa seorang sarjana dan dengan menggunakan alat-alat perumusan. (Federick Winslow Taylor)


Jadi secara umum manajemen itu sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien untuk menghadapi setiap persoalan yang timbul dalam pimpinan perusahaan dan organisasi lain atau setiap system kerjasama manusia.

2. Pengertian Sistem

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan , berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.(Jogiyanto,2005,1)


Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.(Jogiyanto,2005,2).

Secara singkat sistem adalah kumpulan elemen elemen yang saling berinteraksi yang memiliki satu tujuan.

3. Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang mempunyai arti dan bermanfaat bagi manusia (Husein dan Wibowo, 2002).

Informasi adalah data yang telah diolah  dan dianalisa secara formal, dengan cara yang benar dan secara efektif, sehingga hasilnya bisa bermanfaat dalam operasional dana manajemen (Sabarguna, 2003).

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau di masa mendatang (Davis, 2002).

jadi secara umum informasi adalah gabungan dari data-data yang diolah dan memili tujuan tertentu. 

Sistem Informasi Manajemen adalah

Suatu sistem informasi manajemen adalah Kumpulan dari manusia dan sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk mengahasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian. (Jogiyanto,2005,14).

Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu sistem yang melakukan fungsi-fungsi untuk menyediakan semua informasi yang mempengaruhi semua operasi organisasi. (Jogiyanto,2005,15).

Sistem Informasi Manajemen Serangkaian Sub-sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar criteria mutu yang telah ditetapkan

refers to : budi.staf.upi.edu