Rabu, 29 Mei 2013

simulasi komputer part 1

Secara keseluruhan Pemodelan system adalah proses membangun atau membentuk model dari suatu system nyata. dalam pemodelan ini ada beberapa cara misalnya dengan analogi suatu peristiwa, dengan model numeric, dengan rich picture dan lainnya. Nah.. disini kita berarti memerlukan yang namanya MODEL sehingga disinilah kita harus mem-build suatu model atau dengan kata lain model building dimana pada tahap ini kita membangun model yang sesuai dengan kenyataannya. Misalnya pada bahasan ini kita mau memodelkan proses produksi netbook nah pada model building ini kita tentukan dulu entitas, prosesnya, resource nya, waktu nya, lokasi dll selengkap mungkin, sehingga menyerupai kenyataannya.Setelah tahapan model building ini kita masuk ke proses dimana dalam proses ini ada tahapan verifikasi dan validasi, verifikasi berbasis proses dimana dalam verifikasi ini menjawab pertanyaan  Have we built the model right? Jadi dalam verifikasi ini dipastikan proses proses yang telah kita bangun sebenarnya sudah benar atau tidak (sudah sesuai dengan kenyataan atau tidak). Sedangkan validasi berbasis produk, menjawab pertanyaan Have we built the right software? Jadi disini dipastikan kalau model yang kita bangun itu sudah layak atau tidak misal dengan menggunakan pengujian dengan berbagai situasi yang berbeda, apakah model yang kita bangun itu dapat menyesuaikan atau perubahannya itu masuk diakal apa tidak. Nah kalau sudah terverifikasi dan sudah valid maka dapat dikatakan bahwa model yang kita bangun itu sudah sesuai dan layak (dapat digunakan).
Pada model yang telah kita bangun ini akan menghasilkan suatu output, misal adanya tingkat produktifitas produksi netbook, lalu utilitas dari masing-masing resource dan lainnya. Outputan tersebut perlu dianalisis, apakah sudah baik atau masih diperlukan perubahan inputan. Tahap ini dapat dikatakan sebagai tahap analisis output, disini juga output tersebut dibandingkan atau dalam kata lainnya tahap comparing system.
Pada tahap comparing system ini output dari model yang kita bangun dibandingkan dengan output model yang scenario nya berbeda dengan scenario awal misalnya scenario awal menggunakan 4 mesin sedangkan scenario lainnya menggunakan 3 mesin, disinilah dilihat mana yang lebih efisien, atau mana yang lebih menguntungkan atau lainnya sesuai dengan apa tujuannya. Setelah kita mendapatkan pilihan scenario dari hasil perbandingan, kita akan mendapatkan satu pilihan dimana pilihan tersebut belum tentu menjadi pilihan terbaik, karena disitu kita belum melakukan yang namanya optimalisasi. Sehingga setelah meng-compare beberapa scenario kita harus melakukan optimalisasi agar kita mendapatkan hasil terbaik. Dalam tahap optimalization ini ada beberapa teknik misalnya yang saya ketahui itu dengan trial error dan menggunakan tool yang ada di promodel yaitu simrunner. Hasil dari tahap optimalisasi ini adalah scenario yang terbaik yaitu scenario yang efisien dan efektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar