Selasa, 25 Maret 2014

CMMI

Pengertian CMMI

CMMI ( Capability Maturity Model Integration) adalah suatu pendekatan yang berfungsi untuk meningkatkan proses piranti lunak (software process) di dalma organisasi agar menjadi lebih efisien dan efektif. CMMI merupakan salah satu model kematangan(maturity model) yang digunakan untuk meningkatkan proses (process improvement) dalam organisasi. (Dennis M. Ahem, Aaron Clouse, dan Richard Turner)

Tujuan CMMI
Meningkatkan proses pengembangan dan perawatan produk-produk piranti (software) organisasi tersebut.
Contoh : Menerapkan salah satu model peningkatan proses maka proses pembuatan software akan memakan waktu yang lebih singkat namun kualitas tidak menurun.

CMMI Represenatation
  1. Model bertingkat ( Staged Model), Model bertingkat menyediakan suatu peta jalan (roadmap) yang telah terdefinisi sebelumnya untuk peningkatan organisasi berdasarkan pengelompokkan dan pengurutan yang teruji untuk proses dan hubungan dalam organisasi.
Langkah-langkah didalam model bertingkat:
  1. Pendeskripsian proses
  2. Konsentrasi terhadap masalah software
  3. Penggabungan masalah proyek maupun organisasi dengan rekayasa software yang efektif
  4. Pembangunan pengertian kuantitatif akan proses sebuah software
  5. Meningkatkan proses software berdasarkan kesinambungan antara masalah organisasi dengan software
  1. Model Berkesinambungan (Continuous Model)
Dari kedua model diatas, perbedaan pengunaan model tergantung dalam cara konsentrasi kepada perbaikan proses. Selain itu, didasarkan pada kemampuan dan kematangan dari organisasi.

Level 1 : Kesuksesan pada organisasi-organisasi yang tidak menyediakan lingkungan yang stabil untuk mendukung berjalannya proses yang bergantung pada kompetensi dan pengorbanan dari SDM di dalam organisasi.
Level 2 : Organisasi telah memastikan bahwa kebutuhan-kebutuhan yang dikelola dengan baik dan proses telah terencana, terukur, dan terkendali. Adanya komitmen yang dibangun antara stakeholder dengan organisasi. Produk dan layanan dapat memenuhi deskripsi proses, standar proses, dan prosedur proses mereka.
Level 3 : Proses-proses telah dikarakterisasi dan dimengerti dengan baik dan dijelaskan melalui standar , prosedur, tools, dan metode yang ada. Proses standar ini digunakan untuk membangun konsistensi didalam organisasi.
Level 4 : Organisasi dan proyek membangun tujuan kuantitatif untuk kualitas dan kinerja proses dan menggunakan mereka sebagai kriteria dalam pengelolaan proses. Tujuan kuantitatif didasarkan pada kebutuhan pelanggan, pengguna akhir, organisasi, dan pihak yang mengimplementasi proses.

Level 5 : Organisasi secara bersinambungan meningkatkan proses-prosesnya berdasarkan pengertian kuantitatif akan penyebab-penyebab umum dari variasi proses. Tingkat ini mengkonsentrasikan kepada peningkatan secara berkesinambungan akan kinerja proses melalui proses inkremental dan inovatif, juga secara teknologi.\



refers to : budi.staf.upi.edu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar